Thursday 19 December 2013

Proses Membatik Tulis

Batik tulis merupakan salah satu warisan budaya, proses pembuatannya tidaklah mudah sehingga batik tulis dijual dengan harga yang menurut pemiliknya sendiri tergolong mahal. Beberapa proses membuat batik tulis dari kain putih bersih sampai akhirnya menjadi kain dengan goresan yang indah akan saya jabarkan. Berikut ketujuh proses membuat batik tulis.

Pertama : Proses membuat desain motif

  1.    Mendesain motif sesuai keinginan
  2.    Menggambar di kain sesuai motif yang diinginkan menggunakan pensil

Ke dua : Proses  pemalamam 
Yaitu proses meneteskan malam panas di kain dengan bantuan canting dengan menggoreskannya sesuai alur motif.



Ke tiga : Membuat isian motif 
Isian motif berisi cecek/ titik-titik,  garis-garis kecil, dan blok sesuai desain motif.

Ke empat : Pewarnaan
  • Bahan Pewarna
  1.      Bahan pewarna sintetis
  2. Yaitu pewarnaan yang menggunakan pewarna indigosol, naptol, dan remasol
     2. Bahan pewarna alami
    Yaitu pewarnaan yang menggunakan daun indigo, daun jati, kayu mahoni, buah jolawe dan akar pace
  • Proses Pewarnaan
1              Proses pewarnaan sintetis
a.      Teknik celup
Teknik celup menggunakan naptol.
Yaitu pewarnaan yang menggunakan pewarna sesuai aturan dengan melarutkan naptol dengan air dingin kemudian diaduk rata. Masukkan kain ke dalam larutan naptol tadi. Setelah itu jemur hingga kering. Kemudian masukkan ke dalam naptol kembali minimal lima kali pencelupan (sampai warna yang diinginkan ). Kemudian masukkan kain yang sudah dijemur kering ke dalam larutan garam diazo/pengunci warna (kalau tidak dikunci warna akan langsung luntur)
b.      Teknik colet
Yaitu pewarnaan dengan melarutkan remasol ke dalam air panas dengan suhu 100-180C kemudian aduk hingga merata lalu buat beberapa warna sesuai keinginan. Caranya dengan mewarnai menggunakan kuas satu persatu motif, misal daun diberi warna hijau, bunga diberi warna merah, dll. Setelah itu kain yang sudah diwarna dengan kuis dikeringkan lalu kuas kembali dengan cairan water glass/pengunci warna (kalau tidak dikunci warna akan langsung luntur)

Ke lima : Proses pelorodan/ pengrebusan batik sesudah pewarnaan pertama (mbironi)
Yaitu dengan menyiapkan air panas pada drum yang telah disiapkan yang telah dipanaskan menggunakan kayu bakar. Kemudian setelah mendidih masukkan kain yang telah diwarna kemudian aduk sampai malamnya meleleh dan luntur. Lalu ambil kain dan cuci dengan air dingin. Setelah ity jemur kain tersebut. Dan jadilah kain batik tulis setengah jadi yang disebut kelengan. Kain ini sudah bisa digunakan/dipasarkan.

Ke enam : Ngrining (membatik tahap kedua)
Siapkan kain kelengan/sudah jadi kemudian dibatik kembali sesuai keinginan warna apa yang ingin dipertahankan lalu tutup dengan malam atau lilin. Dan beri cecek (titik-titik) di setiap lekuk motif.

Ke tujuh : Proses pewarnaan terakhir
1.      Celupkan kain batik ke dalam larutan pewarna sesuai keinginan
2.      Di soga, yang nanti hasilnya akan menghasilkan warna sogan (warna yang unsur pokoknya hitam, coklat, dan biru)

Ketujuh proses membuat batik itu dapat menghasilkan berbagai corak batik yang indah yang merupakan salah satu hasil kebudayaan Indonesia. Mari kita lestarikan dan apresiasi kan keberadaan batik tulis, kalau bukan kita siapa lagi :))




No comments:

Post a Comment